Selasa, 19 Mei 2015

hasil observasi propeller shaft

Selasa, 19 Mei 2015


Job Sheet
KEGIATAN OBSERVASI
PELEPASAN, PEMERIKSAAN, DAN PEMASANGAN POROS PROPELLER PADA UNIT KENDARAAN TOYOTA KIJANG K40 DAN K50

Tanggal: 8 Febuari 2015
Lokasi: Agria Sejati Motor,Jakarta Pusat.

Pelaksana/kelompok:

- Tito Prakoso
- Rizki Azi SN
- Syahrul Ramadhan
- Albert
- Farhan Ferdiansyah
- Stanislaus Yoga
- M Rifaldi
- M Farhan
- Qowi A


Landasan teori :
Pengertian Propeller Shaft
Propeller Shaft yaitu salah satu bagian sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan putaran dan daya mesin dari transmisi ke differensial dengan variasi perubahan sudut yang selalu terjadi pada poros tersebut saat memindahkan putaran dan daya. Pada kendaraan kendaraan tipe FR (Front engine rear drive) dan FWD/AWD (Four wheel drive), untuk memindahkan tenaga mesin dari transmisi ke differensial, diperlukan propeller shaft atau sering juga disebut sebagai drive shaft. Panjang pendeknya propeller shaft tergantung darii panjang kendaraan. Pada kendaraan yang oanjang, propeller dibagi menjadi beberapa bagian untuk menjamin supaya tetap dapat bekerja dengan baik. Transmisi umumnya terpasang pada chassis frame, sedangkan differential dan sumbu belakang (rear axle) disangga oleh suspensi sejajar dengan roda belakang. Oleh sebab itu posisi differential terhadap transmisi selalu berubah  ubah pada saat kendarran berjalan, sesua dengan permukaan jalan dan ukuran beban. Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke differential dengan lembut tanpa dipengaruhi akibat adanya perubahan  perubahan tadi. Untuk tujuan in universal joint dipasang pada setiap ujung propeller shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi. Selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan antara transmisi dan differential.

Fungsi Propeller Shaft
Fungsi propeller shaft ada 2, yaitu :
Untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari transmisi ke differential.
untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga ke differensial pada saat bergerak naik dan turun dengan lembut, sehingga memberikan kenyamanan dalam berkendara.
2.3 Jenis  jenis Propeller Shaft
Kendaraan dapat berjalan atau bergerak karena ada sistem yang memindahkan tenaga dari mesin ke roda  roda. Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya dikelompokan menjadi beberapa tipe atau jenis, yaitu :
Front engine Rear Drive (FR)
Kendaraan dengan mesin di depan dan mengerakkan roda belakang dinamakan tipe Front Engine Rear Drive (FR). Komponen  komponen sistem pemindah tenaganya meliputi kopling (clutch), transmisi (transmission), driver shaft atau propeller shaft, differential, rear axle dan roda (wheel).
Front Engine Front Drive (FF)
Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda depa dinamakan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen  komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), differential, front axle dan rpda (wheel).
Rear Engine Rear Drive (RR)
Kendaraan dengan meisn di belakang dan menggerakan roda belakang dinamakan tipe Rear Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front Engine Front Drive (FF).  Komponen  komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), differential, rear axle dan roda (wheel).
Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depa dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen  komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua. Pertama ke front drive shatf (front propeller shaft), front differential, front axle dan roda depan (front wheel), sedangkan yang kedua ke rear drive shaft, rear differential, rear axle dan roda belakang (rear wheel).

2.4 Komponen Propeller Shaft
Propeller Shaft merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan putaran dan daya meisn dari transmisi ke differensial dengan variasi perubahan sudut yang selalu terjadi pada poros tersebut saat memindahkan putaran dan daya. Panjang pendeknya propeller shaft tergantung pada panjang kendaraan. Pada kendaraan yang panjang, propeller dibagi menjadi beberapa bagian untuk menjamin supaya tetap dapa bekerja dengan baik.
Suspensi kendaraan mengakibatkan posisi differensial selalu berubah  ubah terhadap transmisi, sehingga propeller harus dapa menyesuaikan perubahan sudut dan perubahan jarak, agar tetap mampu meneruskan putaran dengan lancar. Mekanisme atau komponen tersebut adalah Universal Joint atau sering disebut U-joint.





Gambar 2.4.1 Konstruksi Propeller Shaft


Perkakas/instrumen :
Poros propeller jenis Hotchkiss drive
Poros propeller jenis Two piece propeller shaft
Universal joint jenis cross and roller
Universal joint jenis ball and trunnion
Universal joint jenis constant velocity
Baji tirus / penyetel sudut poros propeller
Alat yang digunakan :
Palu tembaga
Seal tape / isolasi
Ragum
Pelapis ragum
External / internal circlip plier
Punch / penitik
Socket wrench set
Combination wrench set
Grease gun adaptor low pressre
Obeng +/-
Roller remover
Penyangga / Jack stand
Crocodile jack / dongkrak buaya
Drive angle gauge / alat ukur sudut poros propeller
Kabel baja
Dial tester indicator
Spesial Tool :
SST : 09325-20010
SST : 09332-25010


Keselamatan kerja :
Demi menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, pakaian praktek dan sepatu dikenakan dengan benar.
Menggunakan Pelindung kepala dengan Baik dan Benar
Tempat kerja disiapkan dengan baik dan jauh dari bahaya kebakaran.
Benda kerja disiapkan dengan benar.
Lembar kerja Poros Propeller disimak oleh siswa, dengan pembagian kelompok dilakukan oleh guru, 1 kelompok 4 orang siswa.


Langkah / proses :
Melepas Poros Propeller :

1.LEPAS POROS PROPELLER DARI DIFFERENTIAL
Buatlah tanda pada kedua Flens
Lepas Baut dan mur.

2.LEPAS POROS PROPELLER DARI TRANSMISI
Tarik yoke dari transmisi.
Pasang SST pada transmisi, untuk mencegah penetesan oli. (SST: 09325-20010)

3.PEMERIKSAAN POROS PROPELLER
PERIKSA POROS PROPELLER DARI KERUSAKAN ATAU KEBENGKOKAN.(Kebengkokan maksimum 0,8 mm. Bila kebengkokan lebih besar dari nilai maksimum, gantilah poros)

4.PERIKSA BANTALAN SPIDER
Periksa bantalan spider dari keausan atau kerusakan.
Periksa gerak bebas aksial bantalan spider dengan memutar yoke sambil menahan kuat poros propeller.

5.PENGGANTIAN BANTALAN SPIDER
BUATLAH TANDA PADA POROS DAN FLENS ATAU YOKE

6.LEPAS SNAP RING
Pukul sedikit luncuran luar bantalan masuk.
Menggunakan dua obeng, lepas empat snap ring dari alurnya.

7.LEPAS BANTALAN SPIDER
Menggunakan SST, tekan bantalan keluar dari poros propeller. (SST : 09323-25010)
Jepitlah luncuran luar bantalan pada ragun dan pukul poros propeler dengan palu.
Pasang dua luncuran luar bantalan pada spider.
Menggunakan SST, tekan bantalan keluar dari yoke. (SST : 09332-25010)
Jepitlah luncuran luar bantalan pada ragun dan pukul-lah yoke dengan palu.

8.PASANG BANTALAN SPIDER
Oleskan gemuk pada spider dan bantalan
Tepatkan tanda pada yoke dan poros.
Pasang spider baru pada yoke.
Menggunakan SST, pasang bantalan baru pada spider. (SST : 09323-25010)
Menggunakan SST, setel kedua bantalan, sehingga alur snap ring pada posisi maksimum dan sama lebar. (SST : 09332- 25010)

9.PASANG SNAP RING
Pasang dua snap ring dengan ketebalan yang sama yang memberikan gerak bebas 0  0,05 mm.
Menggunakan palu plastik, pukul yoke sampai tidak ada lagi celah antara luncuran luar bantalan dan snap ring.

10.PERIKSA BANTALAN SPIDER
Periksa, bahwa bantalan spider berputar dengan lembut.
Periksa kebebasan aksial bantalan spider. (kebebasan aksial bantalan spider : kurang dari 0,05 mm)
PEMASANGAN POROS PROPELLER


11.PASANG POROS PROPELLER PADA TRANSMISI
Lepas SST dari transmisi. (SST  09325- 20010)
Masukan yoke poros propeler ke dalam transmisi.

12.PASANG POROS PROPELER PADA DIFFERENTIAL
Tepatkan tanda pada flens dan pasangkan poros propeller dengan empat baut, cincin pegas dan mur.
Kencangkan baut dan mur. (Momen : 430 Kg-cm)


Evaluasi:
Dengan melakukannya kegiatan Pelepasan, Pemeriksaan, dan Pemasangan Poros Propeller pada unit kendaraan Toyota Kijang K40 dan K50. kita dapat lebih mengetahui komponen-komponen yang terdapat pada Poros Propeller.Selain itu juga kita dapat lebih memahami bagaiman cara kerja dari poros propeller karna secara real melihat tampak komponen-komponennya, dan dapat mengetahui bagaiman cara perawatan dan pemeriksaannya.



Berikut video hasil observasi:

Pengertian drive shaft

rive Shaft

Penjelasan Umum

Drive shaft merupakan komponen yang berupa poros maupun tabung yang berfungsi sebagai media transmisi daya dari transmisi menuju differential. Drive shaft seringkali disebut juga sebagai propeller shaft. Pada umumnya drive shaftterbuat dari baja tanpa sambungan ataupun tabung alumunium yang dilengkapi denganuniversal joint yokes yang dilas pada bagian ujungnya. Untuk mengurangi berat, beberapa pabrik menggunakan drive shaft yang terbuat dari epoxy ataupun carbon fiber. Beberapa kendaraan memiliki dua buah drive shaft dan tiga buahuniversal joint dan sebuah center support bearingyang berfungsi sebagai penghubung antara dua bagian kendaraan.

Drive Shaft Assembly

Terdapat dua hal yang harus diperhitungkan dalam membuat drive shaft, yaitu: mesin dan transmisi terpasang pada frame kendaraan danrear axle housing, dengan roda dan differentialyang terpasang pada frame oleh pegas. Pada saat roda belakang mengalami dinamika yang diakibatkan oleh kontur jalan, maka pegas akan mengalami tekanan dan regangan. Perubahan sudut ini juga dialami oleh driveline antara transmisi dan rear axle housing. Selain itu juga terjadi perubahan jarak antara transmisi dandifferential.

Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut, drive shaft, dilengkapi dengan dua atau lebih universal joint yang mampu menerima sudut operasi dalam berbagai nilai. Sebuah drive shaftmerupakan perpanjangan dari poros output transmisi, yang berfungsi untuk memindahkan torsi dari transmisi menuju drive axle. Sebagai sebuah tabung, drive shaft memiliki nilai frekuensi getaran yang mencapai nilai natural pada saat kecepatan kritis. Kecepatan kritis ini bergantung pada seberapa besar diameter dan panjang daridrive shaft. Oleh karena itu sebuah drive shaftdibuat dengan ukuran diameter sebesar mungkin, dengan ukuran panjang yang sekecil mungkin, sehingga kecepatan kritis yang dimiliki oleh drive shaft berada di atas kecepatan berkendara. Sedangkan untuk mengatasi masalah keseimbangan putaran drive shaft, digunakanbalance weights.

Balance Weight of a Driveshaft

Power Transmission

Terdapat tiga jenis drive shafts, yaitu:

Hotchkiss Drive

Merupakan jenis yang digunakan pada banyak kendaraan. Pada jenis ini, drive shaft dilengkapi dengan external shaft dan universal jointExternal shaft tersebut dapat berjumlah satu ataupun dua buah, dimana universal joint terpasang pada masing-masing ujungnya. Sebuah Hotchkiss drivedapat dilengkapi dengan coil springs, pada saat penggunaan coil springs, digunakan sebuahcontrol arms untuk mengatur pergerakan dari rear drive axle. Seringkali juga dijumpai penggunaan dua buah drive shaft pada kendaraaan yang berukuran panjang, yang disertai dengan penggunaan universal joint ketiga di antara dua bagian shaft dan sebuah center bearing.

Hotchkiss Drive

Hothckiss Drive with a Coil Spring

Two Driveshaft Assembly

Torque Tube

Digunakan pada kendaraan yang memiliki sistemindependent rear suspension dan rear-mounted transaxle, seperti Corvette dan mobil-mobil buatan Jepang yang memiliki sistem RWD.Torque tube terhubung dengan kedua ujung, sehingga rotating inner drive shafts tidak perlu menggunakan universal joint, karena posisitransaxle tidak pernah berubah terhadap lokasi mesin.

Torque Tube

Flexible Drive Shaft

Jenis ini sangat jarang digunakan. Drive shaftyang digunakan berupa kabel baja yang fleksibel, yang serupa dengan kabel speedometerberukuran besar. Pada jenis ini tidak digunakanuniversal joint antara mesin dengan rear-mounted transaxle. Kendaraan yang menggunakan drive shaft jenis ini antara lain Pontiac Tempest tahun pembuatan 1961-1963.

Front Wheel Drive (FWD)

Pada kendaraan berjenis front wheel drive (FWD),drive shaft berfungsi untuk mengantarkan daya secara langsung, dari differential menuju roda depan. Drive shaft berbentuk sebuah poros, dimana terdiri dari inner stub yang dihubungkan dengan differential side gear dan outer stub yang terhubung dengan poros roda depan. Sebagai media transfer daya digunakan constant velocity universal joint.

Driveshaft for Front Wheel Drive Vehicle

Rear Wheel Drive (RWD)

Drive shaft/Propeller shaft pada kendaraan berjenis rear wheel drive (RWD) biasanya berbentuk sebuah tabung hollow, yang mentransmisikan daya secara langsung dari transmisi menuju final drive. Terdapat dua buahyoke yang dilas pada kedua ujung drive shaftuntuk menghubungkan dengan universal joint.Universal joint bagian belakang terhubung padaflanged yoke yang terhubung dengan sebuahcompanion flange pada final drive pinion. Sementara itu, pada bagian depan bagian dalam terhubung dengan slip yoke, yang terhubung pada poros output transmisi, dan bagian luar terhubung pada slip yoke menuju extension housing transmisi. Sehingga slip yoke dapat bergerak secara tegak lurus terhadap poros dengan berbagai sudut suspensi.

Rear Wheel Drive Vehicle’s Drive Shaft